PNPM Mandiri Pedesaan

PNPM Mandiri Pedesaan

Minggu, 22 Januari 2012

Multi Kompleks Kinerja : UPK tak Sekedar Jadi Juru Bayar


Undaan – penyampaian LPJ UPK Kecamatan Undaan Kudus yang diselenggarakan pada hari Rabu (18/1), beberapa hari lalu terungkap bahwa kinerja UPK saat ini semakin kompleks dan menuntuk profesionalisme dalam pelayanan masyarakat. “UPK tidak hanya sekedar menjadi kasir atau juru bayar saja, UPK dituntut lebih maju dalam mengelola kegiatan”, terang Kadar Kusnanto, SE, ketua UPK Undaan.

Lebih lanjut Kadar menegaskan profesionalisme skill individu pengurus UPK disemua sektor harus diberdayakan, karena beban tugas kerja mencakup banyak aspek. Aspek dimaksud yaitu melakukan identifikasi cara pengembangan antar lembaga, pelaporan perkembangan secara berkala, pelestarian dana SPP perguliran maupun program, penyaluran dana bantuan ke masing-masing desa sesuai SPC Camat pada tahun berjalan serta membina dan membimbing tata kelola administrasi program terhadap masyarakat di 16 desa yang tersebar di Undaan.

“Pada 2011 ini, kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan yang dikelola UPK di Kecamatan Undaan adalah menghasilkan berbagai kegiatan yang mencakup pembuatan sarana prasarana rabat beton di 4 desa, peningkatan kapasitas masyarakat lewat kegiatan tata boga tersebar di 4 desa, pelatihan jahit dan bordir 1 desa dan Simpan Pinjam Khusu Perempuan (SPP) program yang diserap oleh 5 kelompok pemanfaat SPP di 4 desa”, tambahnya.
Sementara itu, total Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) dan DOK yang dikelola UPK pada tahun 2011 mencapai 587.830.000 juta dengan rincian; BLM PNPM Mandiri Perdesaan 450 juta, DOK Perencanaan 56 juta, DOK Pelatihan Masyarakat 81,830 juta.
Neraca laba rugi per Desember 2011 pada hitungan saat tutup buku dengan total Aktiva adalah 10.489.537.571 sementara total Pasiva 10.489.537.571. Adapun untuk laporan laba rugi per Desember 2011 melalui total pendapatan operasional 663.790.600, pendapatan non operasional 673.416.935, biaya operasional 145.296.745, biaya non operasional 2.159.463.
Selain itu, dalam mengelola kegiatan, UPK Undaan merinci pembagian surplus netto tahun 2011 dengan alokasi 10 % untuk pengembangan kelembagaan sebesar 48.169.000, dana sosial 20 % sebesar 96.340.000, bonus UPK 7.225.000.
Peruntukan alokasi dana sosial surplus di Undaan berbeda dengan UPK Muria Makmur Dawe. Kalau di Dawe, alokasi dana sosial dari hasil surplus UPK diperuntukkan untuk bedah rumah di 18 desa dengan nominal 5.944.000 tiap desa. Namun di Kecamatan Undaan, hasil surplus dana sosial UPK dialokasikan bagi pengembangan usaha produktif dan cadangan bantuan bencana alam. “Alokasi surplus dipergunakan untuk RTM tidak mampu dengan batasan agar dibuat pengadaan alat usaha ekonomi produktif yang tehnisnya menjadi otonomi masing-masing desa”, tandas Hadi Sucahyono, SIP, Ketua BKAD.
Dalam kesempatan MAD LPJ, hadir FasKeu, Wulanti Sofiana, MM dan Korprov PNPM Mandiri Perdesaan Jawa Tengah, Rustamaji. Dalam pantauannya, Korprov merasa puas dengan kinerja UPK. “Saya bangga kinerja UPK “, tambahnya saat ditemui usai pelaksanaan MAD LPJ. (Abu Lina)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar