PNPM Mandiri Pedesaan

PNPM Mandiri Pedesaan

Selasa, 20 Desember 2011

FASILITATOR TPM HARUS KESAMPINGKAN PENDEKATAN PROYEK


SEMARANG – Dihari kedua pelatihan TOT TPM Kecamatan, tepatnya pada hari Selasa (20/12) yang bertempat di aula Hotel Citra Dewi Bandungan, peserta pelatihan melakukan diskusi kelompok dengan mengambil tema pembahasan tentang tehnik pemberdayaan masyarakat. Dipandu dari fasilitator LPPSP Semarang, Drs. Harsoyo, M.S.I., peserta dikelompokkan kedalam empat kelompok. Untuk memudahkan penyebutannya, setiap kelompok diberi jengen yang mengadopsi nama binatang.

Selanjutnya urutan nama kelompok yang pertama adalah sapi dengan sub bahasan diskusi mengenai pengertian dan pentingnya pemberdayaan, kelompok kedua dijuluki nama kelompok bebek yang menstresingkan pada pembahasan tentang kendala-kendala pemberdayaan, kelompok ketiga bernama kucing. Kelompok Kucing ini mendiskusikan tentang prinsip-prinsip pemberdayaan. Kelompok terakhir adalah kelompok ayam yang ditugasi untuk membahas tentang sikap dan prilaku seorang fasilitator .

Dalam prolog pengarahannya, Harsoyo menjelaskan bahwa dalam pendampingan kepada masyarakat kita dituntut untuk tidak melalukan pendekatan kajian kegiatan proyek yang terpaku pada waktu dan proses pendanaan. “Karakteristik dalam pemberdayaan harus mengesampingkan pendekatan proyek, karena pendampingan itu menyangkut pada kondisi, potensi dan permasalahan”, jelasnya.

Sebagai barometer dalam keberhasilan pemberdayaan, seorang fasilitator dituntut mampu untuk mengaktualisasikan tiga karakteristik di atas. “Ketiga karakteristik inilah yang dijadikan barometer untuk menemukan akar permasalahan bagi seorang fasilitator yang baik”, tandas Harsoyo.

Selanjutnya hasil diskusi yang dilakukan oleh masing-masing kelompok di atas, lalu dipresentasikan oleh perwakilan kelompok didepan kelas yang dilanjutkan dengan umpan balik audiens peserta pelatihan dan dipungkasi dengan ulasan dari fasilitator LPPSP Semarang. (Abu Lina )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar